Di tempat itu..
Disana ..
Banyak sekali Rupa ..
Ada yang tulus atau berpura tulus ..
Teman dan lawan melebur jadi satu
Yach disana .. ditempatku mencari
sesuap nasi..
Entah mengapa seperti telah menjadi
biasa dan budaya
Saat ia memakan bangkai saudaranya
sendiri ..
Selalu saja tentang Tahta ..
Yah tahta dan tahta ,. Padahal tahta
takkan terbawa di penghujung usia kita.
Di setiap kursi ,selalu ingin Ia –ia
semua jilati ..
Hingga liurnya pun mengering..
Saya tak berada di antara mereka ..
Saya bukan penyorak bagi mereka ..saya
bukan pula pengikut ..
Saya sendiri , di tengah debu yang
tersibak disana ..
Sesekali ia berusaha menempeli
tubuhku..
Namun segera ku sirami ia dengan air
.. yah .Entah sampai kapan ..
Kaki ku bertahan di pijakan ini ..
Sedang disana ,ranting, dahan dan pohon nya pun mulai
rapuh..
Lalu Buah dan akarnya tak pernah
menyatu ..
Saya hanya bagian kecil yang tunggal
..
Terkadang angin menerbangkan debunya
beramai ramai padaku ..
Hingga sisa dari sisanya yang kecil pun
menempel padaku..
Lalu angin itu pun berlalu tak merasa
bersalah ,telah menempeliku debu..
Yah tentu debu yang kan kusirami
kembali air., hingga debu itu pun berlalu.
Ada juga yang memakai topeng
Asyik sekali berlakon yang apik
Yah bak pemain sandiwara senior.
Terkadang ia tersenyum namun hatinya
mendendam
Saya melihat mereka begitu senang
dengan debu yang membuatnya usang.
Saya bukan bagian mereka , meski
keberadaanku di tengah mereka..
Saya menjadi tunggal tak mengapa ,.
sebab saya tak suka
mendendangkan kata , menjilati kursi..
Saya, Aku, Si fulang yang terkadang
salah , khilaf dan Alfa ..
Tetapi saya tak suka menipu nurani ..
Sebab saya tulus dalam bersikap ..
Tak suka tipu menipu diri ,.
Saya selalu saja mencari kehidupan
yang tulus ,.
Tanpa intrik dan kemunafikan ..
Terkadang saya pun terbata – bata ..manakah lawan , manakah
kawan ..
Sebab tulusku , maka tak
sampai fikirku , lagi lagi kursi menjadi kan kawan itu menjadi lawan..
Iri hati , ketamakan menjadi ratu di hati mereka ,.
Meski tak harus ku ucap lugas , bahwa aku tak suka Debu
disana..Debu itu membuatnya usang..
Aku manusia yang punya hati , setiap hati wajib kujaga ,.
Meski Yah Terkadang Saya harus
melebur tertawa dalam kepahitan.
Kepahitan , karena debu – debu
disana beramai- ramai dan asyik sekali
bermain tanah hitam , becek , dan kotor.
Saya bercanda, tertawa, melebur meski
tetap bersekat,I tu Bukan berniat untuk membohongi diri ku, tetapi membuat
mereka tersenyum pun , adalah kebahagiaan bagiku.
Terkadang pun Hanya sekedar ingin tau
asli dan palsunya..
Ternyata jauh panggang dengan api ..
Yah biarkan saja air nya mengalir..
Agar debu disana perlahan sirna ..
Namun bisakah ku siram jika hanya
seorang diri ?
Yah perlahan bisa ! meski semua debu
itu menyerbu ku ,.
Yah aku akan menyiraminya..hinga ia
terbang , berlalu bersama angin jalanan..
Dan sudah ada beberapa yang tersadar disana
dan mulai melap debu di tubuhnya..
Meski dengan mudahnya ia kerasukan
debu lagi ..
Dan ada lagi ..
Debu disana mulai bertingkah ..
Sekumpulan debu jalanan .. mencari
kelemahan setiap yang tak berdebu
Lalu beramai ramai meniupi nya debu ,
pelan tapi pasti ..
Terkadang ku sirami air, lalu
bagaimana dengan yang lain yang tunggal sepertiku..
Apakah ia akan menyirami debu itu,
atau malah asyik mendendang bersama , mengambil bagian dari debu jalanan.
Dan sungguh kasihan..
Akar, pohon, dahan , ranting, dan
buah .. tak pernah menyatu..
Ia bagaikan air dan minyak ..
Terkadang terlihat menyatu , namun
ada sekat diantaranya ..
Dan saya bukan siapa siapa ..
Saya tak peduli dengan tahta ..
Setiap pundi yang ku raih , selalu ku
toreh dengan semangat, keringat peluh , sujud ku,dan doa orang tuaku.
Setiap di suguhi kursi,tahta.. saya
selalu menolaknya dengan lantang..
Tidak ! lalu si akar itu pun bertanya , mengapa kau tolak padahal,kursi
ini sangat empuk?
Yah saya menolaknya, dan dahulu telah
banyak tangkai, dan buah yang saling beradu..
Dan telah banyak yang patah ,serta
tersingkap debu.
Saya tak mengejar obsesi .
Yah. Cukup bagiku ALLAH.. tak usah
dengan kursi empuk..
Kursi pesakitan pun sudah cukup.
Sebab dengan kursi empuk itu ,aku
takut akan banyak godaan dari debu jalanan ..
Sungguh aku tak mau di tempeli debu
yang akan membuatku usang..
Di manapun kita berpijak , selama
masih ada ketamakan , keserakahan , di situpun debu tertiup angin.
Mereka yang tersibak debu , tak
pernah bercermin..
Dalam cermin ,wajah mereka telah
menggumpal debu membuatnya usang legang..tak bersinar dan tak ada cahaya..
Nafsu dunia yang memucak menutupi
mata hati.
Yah terkadang mereka lupa jika mereka
kan berpulang..
Dan mirisnya lagi setiap yang berdebu
selalu mencari kawan ..untuk saling mengotori bersama –sama saling kotor
mengotori ..
Dan jika ada sumber air dekat
darinya, terkadang sumber air pun berusaha ia masukkan debu..
Lalu Seberapa kuat kah debu bertahan
didalam air ??
Engkau tahu , setiap debu akan
tergenang di dasar air , dan yang terlihat adalah kejernihan dari air tersebut
, lalu debunya akan menjadi ampas yang tak bermakna yang akan terbuang..
Perlahan –lahan akan ku kerahkan
semua pasukan air kesana ..
Agar semua yang berdebu ..
perlahan bersih ..
Saya belajar banyak dari hidup
mereka..
Saya melihat , mengamati ,
mengklarifikasi ,lalu menyimpulkan berdasarkan apa adanya mereka
Saya belajar tentang Sari patih hidup..
Tentang hukum Rimba..
Saya belajar , banyak potret
kehidupan ..
Dan terkadang manusia seperti aku pun
harus selalu meminta nasehat dan petuah
petuah orang tuaku, kerabat ku, agar aku bisa bertahan di sana ..
Agar kaki ku tetap kokoh , tak
tergoyah , tak tersibak debu ,.
Kokohkan kaki ku ya Rabbi.ihdinas
siratal mustaqim.
Saya , Aku ,Si fulan Dhoif ini..
Bukan bagian dari mereka ..
Cukup bagiku , setiap yang ku punya
,selalu ku toreh dengan keringat ,semangat ,serta doa di setiap sujudku, tak
lupa doa dari orang tua yang selalu menyertai ku.
Aku terbiasa sederhana ..
Orang tua ku seorang PNS biasa..
Ayah seorang Guru Agama , namun ia
telah berpulang ke Ridhaan ALLAH AZZA WA JALLA
Aku belajar tentang,ibadah ,tentang ketangkasan, kegigihan , kerja keras,
humoris,romantismenya seorang ayah.
IBu seorang Guru Agama ,
Alhamdulillah Ibu masih selalu menyertai langkahku dengan doa-doa di setiap
sujud malam nya. Bagiku ibu adalah berlian yang selalu menyilaukan , memberi
cahaya dan menyinari dalam dekap kehangatan.
YA RABBI PANJANGKANLAH USIA IBU HAMBA , LANCARKAN SEGALA URUSAN DUNIA DAN
AKHIRATNYA , JAUHKAN DARI BALA, LANCARKAN REZEKINYA, DAN DAN IZINKANLAH IA
BERUMUR PANJANG 150 TAHUN DALAM KESEHATAN DAN KETAKWAAN YANG LEBIH. IZINKANLAH
AKU MEMBAHAGIAKAN ORANG TUAKU DENGAN REZEKI MU YA RABBI , IZINKANLAH AKU
MEMBALAS JASA ORANG TUAKU , IZINKANLAH AKU MEMBUATNYA TERSENYUM SAAT DI TANAH
SUCI MU NANTI , INSYAALAH DENGAN REZEKI YANG ENGKAU BERI YA RABBI,IZINKANLAH IA
MELIHATKU SUKSES SEBAGAIMANA APA YANG DIHARAPKAN NYA ,IZINKANLAH IA MELIHATKU
BERKELUARGA, BAHAGIA MENIMANG CUCU YANG SHOLEH/AH, IZINKALAH IA MENIKMATI HARI
TUANYA DENGAN KETENANGAN DALAM BERIBADAH, DAN JIKA SAMPAI WAKTUNYA BERILAH IA
KEMATIAN YANG KHUSNUL KHOTIMAH , KEMATIAN MAKRIFAT DISISIMU YA RABBI. Aamiin.
Ya Rabbal Alamin..
Ibu ia yang selalu mengajariku
tentang beribadah yang sebenarnya, tentang kesederhanaan , Kesabaran,tentang
ketulusan , tentang kejujuran, tentang kerja keras, tentang semangat, dan yang
utama tentang berderma dalam keiklasan ..
Lagi dan lagi ketika aku mulai lupa,
ia mengingatkanku lagi ,tak henti – hentinya, dan tak bosan – bosannya , Ia
mengajariku tentang ibadah yang sebenarnya ,tentang kesederhanaan, kesabaran, tentang
ketulusan , tentang kejujuran, tentang kerja keras, tentang semangat, dan yang
utama tentang berderma dalam keiklasan.
Saya , Aku, Si Fulan ..
Sudah terbiasa dalam kesederhanaan ..
Sederhana bukan berarti tak memiliki
..
Sederhana adalah cara kita memilih
hidup yang akan kita dijalani ..
Cukup bagiku ALLAH AZZA WA JALLA ..
Saya ,Aku, Si Fulan ..
Hanya mahluk tempatnya salah , khilaf
dan alfa
Segala kelemahan , kekurangan adalah
milik Saya ..
Tulisan ini tidak Untuk menyinggung
siapapun,.
Tulisan ini sengaja saya buat , untuk
menjadi bahan Renungan siapa saja ,.
Ada pelajaran Moral didalamnya ,
Serta selalu ada hikmah yang bisa kita petik sebagai proses pendewasaan diri ..
Inna maal usri yusra .. wa inna ma’al
usri yusra.Ini intisari kehidupan yang Nyata..
dan Segala yang berlebih ku
kembalikan padanya..kepada Sang pencipta ALLAH AZZA WA JALLA
Aamiin. By Andi Syifau Rahmy 22/7/014