Selasa, 28 Juli 2015

Kerikil Tajam Kehidupan



Tangan –tangan kecil  itu.....
Tak peduli mentari yang membakar nya
Tak peduli hujan yang membasahi nya

 Di trotoar lampu merah ,.mereka menggantung hari
        Demi perut yang Meronta
        Melawan waktu , menahan lapar....

Kerikil tajam kehidupan
Tergambar di kerut dahi mereka
Ucap keluh , memelas,.seperti mengiris kalbu
Perih yang mereka lukis dengan gambar hidup yang miris.....

        Akh .....aku terpekik ,..mataku basah
Kalbuku terketuk ,..
Mereka terlalu dini   ......
Merasakan Saripatih Hidup ini
Aku betul telah merasa pilu..

 Namun ..aku hanyalah setetes Asa bagi mereka ,..
Akan ku torehkan ,segala yang ku bisa ..
segala yang aku punya ..untuk mereka kaum Papa ..
Entah mengapa Aku merasa Sakit ..
Semoga Aku berdaya .. 
untuk sekedar ,melepas sedikit penat di tubuh Mereka ..

*Ku tulis ini , dengan Nada Rintihan Kalbu , biar semua ku tumpahkan dalam Tulisan ..
diatas kanvas ku yang semakin menua.

By. Assyifa
Makassar , 13 Februari 2011

EGO



EGOkupersembahkan  kpd mereka yang  terkadang egosentris

Terkadang ego memenjara Kalbu
Merantainya dalam Sel Penjara
Yang tak bersekat , tak bernafas

Tak ada ruang untuk berceloteh
Sedikit  saja untuk penjelasan
Sedikit aja untuk cerita Kebaikan

Semua terlupa oleh dentakan ego
Yang menjulang tinggi ke akar langit.....
Memecah Gema , menghempas Cerita
Menggadai Nurani....tak berbenteng sedikit Asa....

Musang , 9 Januari 2011

Hela Nafasku



Hela Nafas Ku
Aku hanya Manusia biasa
Tak luput dari salah
Ku hitung detik nafasku
Seberapa kuat nadi ku
        Menghela         Nafas
        Yang sesak karena Alfa ku
        Yang resah karena lupa ku
Tuhanku ....
Meski  topeng jiwa terkadang bersua
Itu Diriku yang lalu......
        Saat ini ....
Detik Jantung , Menghentak Nadi ku
Hanya ada Engkau yang Kuddus dengan Nur mu

Maros , 7 Januari 2011