KU Persembahkan Untuk IBU KU.
Dia begitu kuat ....
Sekalipun ia perempuan.....
Semangatnya tak pernah padam ....
Sekalipun ia perempuan.....
Dia rela menghabiskan Waktunya demi kami
Dia lah Perempuan yang Tangguh.....
Meski terkadang ....
air matanya menetes di sela
mata.....
Itu karena ia Pun juga Perempuan
Yang punya rasa dan merasakan ...
apa yang kami rasa.....
Dialah Perempuan yang
tangguh...
Ia, Ayah Juga Ibu bagi Kami,.
Semangatnya Pantang Menyerah ,.
Jiwa nya kokoh, Seperti Karang yang terpatri..
Ia, Guru Dan Madrasah Utama dalam hidupku,.
mengajariku Mengeja, berhitung, dan Bercerita,.
Ia, Sahabat Karibku,. Tempatku membagi keluh ,.
Ia, peraduanku,. Setelah sebelumnya aku mengadu Pada Tuhanku,.
Ia, Cahaya ku ,.penuntun Langkah kaki ku,.
Ia , Karang ku,. Yang mengajariku Sari patih hidup,.
Ia, teman , Sahabat Karibku,.Ibu ku,. tempatku berbagi cerita, berbagi pesan dan nasehat dan keta'atan dan Kebenaran pada Allah Sang Pencipta,.
Ia , Bagai waktu untukku,. Setiap masa ,hanya ada untuk mu ,.
Segala nya untukmu wahai Ibuku,.
Bahkan aku tak mampu membalas segalanya untukmu,.
Takkan pernah sebanding ,apa yang engkau torehkan untukku..
Peluhmu, Keringatmu ,. takkan pernah bisa tergantikan Dengan Rupiah ..
Engkau beri pada ku cahaya , hidup , jasamu tanpa pamrih, tulus, dan suci, Cahayamu bagai air di lautan luas, sedangkan yang kuberi hanya setetes saja ..
Engkau selalu berucap padaku, jangan repot -repot Nak,
Ibu Juga punya Gaji ..Karena ibu seorang PNS.
Akh.. dalam hati beradu adu seperti ingin menangis keras sejadi - jadinya ,.
ini Tak seberapa, ini bahkan belum bisa membuatmu tersenyum lepas tanpa gundah ,. ini tak sebanding dengan peluh dan keringat yang telah kau toreh untukku,. hingga aku seperti ini..
Apa jadinya aku ,tanpamu IBu ?
AKu bukanlah apa dan siapa -siapa,.
Ibu,. Engkau Penerang Jalanku,. Kita bak sahabat karib.. saling berbagi cerita, kisah, dan berbagi Nasehat dalam keta'atan..
Engkau tak pernah meminta pada kami bertiga anak - anakmu,.
Engkau tak mengeluh dengan beban yang kau tanggung sendiri Kala ayah wafat Saat ia bertugas mengajar di SPG Pangkep,.
kala itu Usia si Sulung 2thn, Si bungsu dalam kandungan , dan Aku si tengah usia 1 thn.
Engkau tak pernah menyalahkan takdir,.
Engkau tak menggerutu,.
Engkau terima ,dengan ikhlas dan penuh ketabahan,.
Engkau bahkan gigih, tekun, ulet ,.
katamu padaku mengenang memori dulu,.
Aku bekerja keras untuk senyum anak- anakku,.
Aku bercita - cita menyekolahkan nya setinggi tingginya ,.
Engkau mengenang pesan Ayah kala itu,. Ayah pernah bercerita Pada ibu ,.
"Mama ,.Nanti Apa bisa kita sekolahkan Anak kita sampai S1? Ucap Ayah pada Mamaku.
Iya ,InsyaALLAH pa, Kita akan sekolahkan anak - anak kita setinggi -tingginya ,. hingga ia bisa menjadi lebih dari kita,.
Masa sih,.saya saja anak Petani bisa sekolah S1, Masa anak - anak kita tidak .?kita berdua kan PNS,. Kita akan tabungkan anak-anak kita..
Singkat cerita ayah menabung untuk tabungan pendidikan kami bertiga,. tetapi belum seberapa tabungan itu,. baru berjalan sebulan ,.ia Pun sudah dipanggil sang pencipta untuk selamanya..
Percakapan Ayah dan Ibu kala itu, Seperti Isyarat bahwa Ayah ku akan berpulang,.
Ibu selalu berkata, jika mengingat hal itu,. semangatnya terpompa kembali pada janji nya memberi kami pendidikan yang layak,. Bahkan Alhamdulillah Aku Sudah Kuliah S2.
Ibu terkadang bercerita padaku,. ketika kami bercengkrama ,.
aku menyisir Rambutnya, atau sekedar memijit tubuhnya yang kelelahan sehabis pulang mengajar..
Katanya padaku ,.Aku bercita cita menjadikan anak -anakku Sholeha, yang taat pada Tuhan Dan ibu nya,.
InsyaALLAH mam, jawabku kala itu,.
Aku memang anak yang pendiam ,dalam arti.aku tak asal bicara,aku bicara yang penting saja, katanya aku Ramah, aku ,Supel,aku peka ,aku mudah Iba,. Ibu selalu mengatakan nya padaku,. tetaplah seperti itu nak, meski terkadang engkau dimanfaatin orang, yang penting berbuat baiklah dulu, setelah itu ,. ketika kamu ditipu untuk sekian kalinya,.tetaplah berbuat baik pada siapa saja yang memerlukan pertolongan, .tetapi lihatlah orangnya untuk tidak Terjatuh lagi dalam perangkap penipuan orang..
Ibu ,. Aku sangat Menyayangi
mu...
Tuhanku,. Berikanlah Ibu ku, dan Kami bertiga Umur yang Panjang dan Berkah ..
Maros
, 11 Maret 2011 di REVISI kembali
Makassar,28 November 2015